10 Langkah Cegah Demam Berdarah
Mengenal Demam Berdarah
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit DBD menyerang sejumlah orang, tak hanya orangtua tapi juga anak-anak. Kejadian penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia cenderung meningkat pada musim hujan.
Penyakit Demam Berdarah Dengue masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk.
Di Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air. Sampai Januari 2019 dilaporkan terjadi peningkatan kasus DBD di Kediri Jawa Timur terdapat 265 penderita dan 9 orang meninggal, DKI Jakarta terdapat 613 penderita, Manado sebanyak 366 penderita dan 8 orang meninggal, Sragen Jawa tengah terdapat 111 penderita dan 2 meninggal serta Ponorogo terdapat 420 penderita dan 3 orang meninggal.
Apa Saja Gejalanya?
Gejalanya ditandai dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan adanya perdarahan (mimisan, gusi berdarah,kemerahan di bagian permukaan tubuh pada penderita) Pada umumnya penderita DBD akan mengalami fase demam selama 2-7 hari, fase pertama: 1-3 hari ini penderita akan merasakan demam yang cukup tinggi bisa sampai 40 derajat C.
kemudian pada fase kedua penderita mengalami fase kritis pada hari ke 4-5, pada fase ini penderita akan mengalami turunnya demam hingga 37 derajat C dan penderita akan merasa dapat melakukan aktivitas kembali (merasa sembuh kembali. Pada fase ini jika tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat dapat terjadi keadaan fatal, akan terjadi penurunan trombosit secara drastis. Di fase yang ketiga ini akan terjadi pada hari ke 6-7 ini, penderita akan merasakan demam kembali, fase ini dinamakan fase pemulihan, di fase inilah trombosit akan perlahan naik kembali normal kembali.
10 Langkah Cegah DBD
Menutup tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, ember dan lain sebagainya.
Menguras dan membersihkan tempat penampungan air
Air merupakan tempat berkembang biak nyamuk . Nyamuk betina bertelur pada dinding bak yang terisi air, larva nyamuk kemudian akan mendapat makanan dari mikroorganisme yang hidup di sekitarnya. Selama masa ini, larva nyamuk akan melepaskan kulit pelindung mereka dan berkembang biak hingga mencapai tahap terakhir. Ketika larva nyamuk sudah cukup kuat, selanjutnya larva akan berubah menjadi pupa. Pada tahap pupa, tidak dibutuhkan makanan. Pupa hanya akan mengalami perubahan bentuk hingga akhirnya menjadi nyamuk biasa yang siap terbang.Keseluruhan siklus ini berlangsung 8 – 10 hari dalam suhu ruang. Membersihkan bak mandi, tempat penampungan air minum, tempat pembuangan AC atau dispenser setidaknya satu minggu sekali dapat memutus siklus hidup nyamuk .
Membersihkan tempat penampungan atau genangan air
Baskom berisi air, vas bunga, ember, drum, dan wadah lain yang dapat menampung air berpotensi menjadi tempat nyamuk bersarang. Rajin-rajinlah membersihkan tempat-tempat tersebut setidaknya seminggu sekali untuk mengurangi risiko munculnya nyamuk pembawa demam berdarah. Segera bersihkan genangan air yang ada di sekitar lingkungan kita.
Gunakan kasa nyamuk
Kasa nyamuk berguna untuk mencegah masuknya nyamuk dari luar rumah. Pasang kasa nyamukpada pintu dan jendela di rumah.
Jangan menggantung baju kotor
Baju kotor yang menggantung dapat menjadi tempat favorit untuk dihinggapi nyamuk. Memang tumpukan baju kotor bukan tempat nyamuk berkembang biak, tetapi merupakan tempat favorit nyamuk hinggap. Hal ini dikarenakan nyamuk menyukai aroma tubuh manusia.
Gunakan obat anti nyamuk
Hindari gigitan nyamuk dengan menggunakan anti nyamuk terutama pada bagian tubuh yang tidak tertutup oleh pakaian, namun hindari penggunaan pada bayi atau anak yang kurang dari 3 tahun atau gunakan obat anti nyamuk yang disemprotkan pada ruangan.
Gunakan pakaian yang bisa melindungi kulit.
Terlebih ketika jika pergi ke daerah-daerah penuh nyamuk, seperti mengenakan kemeja lengan panjang, celana panjang, kaus kaki dan sepatu.
Gunakan kelambu saat tidur.
Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan
Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk
Semoga kita terhindar dari penyakit DBD.
Prepared by dr Novie hediyani, MKK
SUMBER :
http://www.depkes.go.id/development/site/depkes/pdf.php?id=1-17042500004InfoDatin-Situasi-Demam-Berdarah-Dengue.pdfhttp://www.depkes.go.id/article/view/16020900002/kendalikan-dbd-dengan-psn-3m-plus.htmlhttps://regional.kompas.com/read/2019/01/31/17091491/kasus-demam-berdarah-di-5-daerah-selama-januari-2019-dengan-psn-3m-plus.htmlhttps://regional.kompas.com/read/2019/01/31/17091491/kasus-demam-berdarah-di-5-daerah-selama-januari-2019