top of page

Kenali Katark dan Penanganannya



Mata adalah salah satu indera yang penting bagi manusia, melalui mata manusia menyerap informasi visual yang digunakan untuk melaksanakan berbagai kegiatan sehari-hari.


Gangguan terhadap penglihatan banyak terjadi, salah satunya disebabkan oleh katarak. Walau kebutaan akibat katarak bersifat reversible (dapat dicegah dan diatasi), katarak merupakan penyebab terbesar terjadinya kebutaan, baik dalam skala global maupun nasional. Saat ini ada sekitar 1 juta orang buta karena katarak.


Berdasar Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) rata-tata angka kebutaan di Indonesia sebanyak 3% untuk penduduk di atas usia 50 tahun. 60% disebabkan oleh katarak.


Meskipun katarak dapat menyebabkan kebutaan, namun risiko akibat katarak dapat dihindari. Dengan penanganan secara cepat dan tepat dapat membuat kualitas penglihatan penderitanya tetap terjaga walaupun sudah lanjut usia. Pada umumnya katarak susah dicegah, yang bisa dicegah adalah kebutaan karena katarak. Kebutaan itu bisa dihindari dengan cara dioperasi.


Mengenal Katarak

Proses penuaan atau degenerasi adalah proses alami yang terjadi seiring dengan berjalannya waktu. Proses penuaan ini terjadi di seluruh organ tubuh, tidak terkecuali pada mata. Salah satu bagian dari mata yang perlu mendapat perhatian ketika terjadi proses degenerasi adalah LENSA MATA.


LENSA MATA adalah bagian spesifik dari organ mata yang berperan pada proses pembiasan cahaya menuju ke lapisan saraf (retina). Saat proses degenerasi terjadi, lensa mata yang awalnya jernih akan secara progresif lambat menjadi keruh dan menebal. Kondisi lensa mata yang keruh ini dikenal sebagai KATARAK. Kondisi ini biasanya mulai terjadi pada usia 40-50 tahun. Walapun jarang, namun katarak dapat juga di temukan pada bayi, anak-anak dan dewasa muda. Hal ini disebabkan kondisi seperti kelainan bawaan, trauma akibat benturan atau benda tajam dan mengkonsumsi obat tertentu seperti steroid.


Gejala Katarak

Saat terjadi katarak, cahaya yang masuk ke mata tidak di biaskan secara sempurna. Bayangan yang jatuh di retina pun menjadi tidak terfokus dengan baik. Hal ini menyebabkan penglihatan buram atau kabur seperti terhalang kabut atau asap. Keluhan lain adalah silau terutama pada malam hari apabila terpapar oleh sinar yang cukup kuat.


Faktor Risiko Katarak

Terdapat beberapa hal yang menjadi faktor risiko terjadi katarak antara lain disebabkan karena paparan sinar matahari / ultraviolet, menderita penyakit sistemik seperti kencing manis serta mengkonsumsi obat tertentu.

Operasi Katarak

Agar terhindar dari kebutaan akibat katarak, maka penderita harus melakukan operasi untuk mengangkat lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa buatan. Sampai saat ini, tindakan operasi menjadi satu-satunya penanganan yang dapat dilakukan , karena belum ada obat yang dapat mencegah atau mengobati katarak.


Ada 2 jenis tehnik operasi katarak yang dapat dilakukan. Yang pertama menggunakan tehnik phacoemulsification. Dengan menggunakan energi ultrasonik yang dihantarkan lewat probe khusus melalui sayatan kecil, katarak akan di hancurkan dan di bersihkan. Tehnik ini dapat dilakukan pada katarak katagori awal. Sedangkan jika katarak sudah sangat lanjut dan keras maka diperlukan sayatan yang lebih lebar untuk dapat mengeluarkan lensa mata secara utuh. Kedua operasi ini umumnya tidak membutuhkan rawat inap dan hanya menggunakan bius lokal.


Komplikasi yang mungkin terjadi akibat tindakan operasi katarak adalah perdarahan, infeksi pasca operasi dan peradangan. Semua hal ini dapat menyebabkan kebutaan. Walau demikian perlu diketahui bahwa operasi katarak merupakan jenis operasi mata yang paling sering dilakukan dan aman. ''Operasi katarak adalah operasi paling efektif, paling efisien, paling menimbulkan benefit paling tinggi daripada tindakan prosedur lainnya, sehingga penderita yang tadinya tidak produktif dapat menjadi produktif kembali.


Luka operasi katarak biasanya akan sembuh 2-4 minggu setelah operasi katarak dilakukan. Pada masa tersebut, pasien sangat di anjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin secara berkala serta menghindari posisi yang membuat kepala berada di bawah seperti posisi bersujud atau headstand, hindari mata terkena air secara langsung dan mengedan secara berlebihan.


Prepared by: dr Novie Hediyani, MKK


SUMBER :

  • http://www.depkes.go.id/article/view/18110500001/jumlah-penderita-katarak-di-indonesia-tinggi-menkes-ingatkan-perilaku-hidup-sehat.html

  • http://www.depkes.go.id/article/view/18090900003/menkes-katarak-penyumbang-kebutaan-terbesar.html

  • Majalah Health First , Volume 43 : Katarak : Berbahayah dan Bagaimana Penanganannya


Cari di Arsip dokterkuonline:

Baca Artikel Lain:

Join our mailing list

Never miss an update

  • Facebook Social Icon
  • Twitter Social Icon
  • Google+ Social Icon
  • Pinterest Social Icon
  • Instagram Social Icon
bottom of page