top of page

Mioma Uteri

Mengenal Mioma Uteri


Mioma Uteri, kependekan dari Leiomioma Uteri (Fibroid) merupakan sejenis tumor atau benjolan jinak otot rahim dan jaringan ikat di sekitarnya. Karena termasuk tumor jinak, maka kemungkinan benjolan ini menjadi ganas atau bertransformasi menjadi kanker sangat kecil (sekitar 0,05%).


Diperkirakan insiden mioma uteri sekitar 20%-30% dari seluruh wanita. Di Indonesia, mioma ditemukan 2,39% - 11,7% pada semua penderita ginekologi yang dirawat (Baziad, 2003).Wanita yang sering melahirkan, sedikit kemungkinannya untuk perkembangan mioma ini dibandingkan dengan wanita yang tak pernah hamil atau hanya satu kali hamil. Statistik menunjukkan 60% mioma uteri berkembang pada wanita yang tidak pernah hamil atau hanya hamil satu kali. Prevalensi meningkat apabila ditemukan riwayat keluarga, ras dan kegemukan.


Walaupun jarang menyebabkan mortalitas, namun morbiditas yang ditimbulkan oleh mioma uteri ini cukup tinggi karena mioma uteri dapat menyebabkan nyeri perut dan perdarahan abnormal dan menyebabkan tingkat kesuburan rendah. (Bailliere, 2006).


Beberapa teori Dilaporkan sebesar 27 – 40 % wanita dengan mioma uteri mengalami infertilitas (sulit mendapatkan keturunan). Mioma Uteri akan berkembang bila ada rangsangan hormon estrogen. Oleh karena hal tersebut, mioma uteri sering di jumpai pada usia produktif.


Penyebab Mioma Uteri

Penyebab pasti mioma uteri belum dapat dipastikan. Biasa tumbuh di usia awal 20 tahunan dan menyusut setelah menopause, karena pertumbuhannya terkait dengan keberadaan estrogen.


Berikut beberapa hal yang dapat berpengaruh timbulnya mioma uteri pada wanita:

  1. Berat badan berlebih (overweight dan obesitas)

  2. Tidak pernah hamil dan melahirkan.

  3. Asap rokok

  4. Awal menstruasi (menarche) sebelum usia 10 tahun.

  5. Usia menopause yang melebihi 55 tahun.

  6. Keturunan

  7. Ketidakseimbangan emosi (stres)

  8. Daya tahan tubuh rendah

  9. Gaya hidup yang tidak seimbang.


Gejala Mioma Uteri


Ditandai dengan keluhan :

  • Nyeri di perut bagian bawah atau di sekitar pinggul

  • Nyeri saat berhubungan

  • Nyeri saat haid

  • Perdarahan haid yang sangat banyak

  • Haid tidak teratur (sering haid)

  • Perut terasa penuh

  • Pada sebagian wanita mengeluhkan sering buang air kecil


Ukuran dan Lokasi Mioma Uteri


Pengaruh mioma uteri terhadap kesuburan dan kesehatan wanita sangat di tentukan oleh ukuran dan lokasinya.


Mioma Uteri yang terletak di luar rahim dan masih di rongga perut biasanya akan berhubungan dengan rahim melalui satu tangkai yang memberikan darah sebagai sumber kehidupan mioma ini. Dalam istilah medis disebut pedunculated fibroid.


Benjolan ini dapat bergerak sesuai dengan perubahan posisi badan penderitanya. Akibatnya bukan tidak mungkin akan terjadi pembelitan pada tangkainya. Jika hal ini terjadi maka benjolan ini akan kekurangan darah sehingga menyebabkan kematian pada jaringan mioma. Saat terjadi pembelitan tangkai, penderitanya mendadak akan mengalami nyeri yang sangat hebat pada perut. Tindakan pengobatannya adalah dengan mengangkat mioma tersebut.


Jika letak mioma di rongga panggul dan berukuran besar. Pada mioma ini bisa menimbulkan sakit pinggang bagian bawah. Jika benjolan ini menekan saluran air seni dari ginjal ke kandung kemih akan memberikan efek bendungan terhadap ginjal. Lama kelamaan fungsi ginjal akan terganggu.


Jika mioma uteri berada di mulut rahim dan berhubungan dengan dinding rahim melalui satu tangkai sebagai sumber makanan, keluhannya dapat berupa perdarahan terus menerus yang bercampur lendir. Posisi mioma yang seperti ini akan memperkecil kemungkinan penderitanya bisa hamil. Dalam istilah medis mioma jenis ini dikenal dengan pedunculated submucous fibroid.


Mioma uteri yang tumbuh di dinding rahim bisa menonjol keluar, kedalam atau terbenam di dalamnya. Mioma uteri yang menonjol keluar dikenal dalam istilah medis subserous fibroid. Efek mioma uteri jenis ini lebih banyak ke arah mekanis seperti menekan kandung kemih, usus besar ataupun saluran telur. Akibat yang ditimbulkan tergantung efek penekanan seperti gangguan buang air kecil atau sulit hamil.


Mioma uteri yang terbenam di dalam dinding rahim dikenal dalam istilah medis intra mural fibroid. Posisi mioma uteri jenis ini dapat mengganggu kontraksi rahim. Seharusnya saat haid rahim akan memeras darah haid keluar dari rongganya, karena ada mioma di dinding rahim maka proses pemerasan itu akan terganggu. Akibatnya darah haid yang seharusnya bisa keluar lancar akan terganggu sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman serta perdarahan haid agak lama dan banyak.


Mioma uteri yang berada di sebelah dinding dalam dikenal dalam istilah medis sebagai submucous fibroid. Mioma uteri jenis ini paling sering menimbulkan masalah perdarahan. Ini karena lokasinya di permukaan dinding rahim walaupun berukuran kecil.


Bagaimana Deteksi Dini Mioma Uteri?


Umumnya mioma uteri dapat diketahui dari pemeriksaan ginekologi oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan dan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Pemeriksaan USG bisa menggambarkan dengan jelas letak, ukuran dan karakteristiknya.


Untuk penanganannya akan disesuaikan berdasarkan keluhan yang timbul. Tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan operasi pengangkatan mioma atau cukup diikuti perkembanganya secara periodik.


Pengobatan mioma uteri dengan gejala klinik umumnya adalah tindakan operasi yaitu histerektomi (pengangkatan rahim) atau pada wanita yang ingin mempertahankan kesuburannya berupa miomektomi (pengangkatan mioma)


Prepared by: dr Novie Hediyani, MKK


sumber:

  • http://www.indramuhtadi.com/blog-articles-2013/topik-ke-117-mioma-uteri

  • KARAKTERISTIK MIOMA UTERI DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO BANYUMAS Islimsyaf Anwar Salim , Irma Finurina

  • Health First Vol 24


Cari di Arsip dokterkuonline:

Baca Artikel Lain:

Join our mailing list

Never miss an update

  • Facebook Social Icon
  • Twitter Social Icon
  • Google+ Social Icon
  • Pinterest Social Icon
  • Instagram Social Icon
bottom of page