top of page

Tips Menghindari Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan salah satu pembunuh perempuan yang utama selain kanker leher rahim. Menurut data yang diperoleh dari Rumah Sakit di Indonesia, kanker payudara menempati urutan kedua setelah kanker leher rahim. Dari data World Health Organization (WHO) terdapat 7 juta penderita kanker payudara, 5 juta di antaranya terenggut nyawanya. Risiko kanker payudara akan meningkat seiring bertambahnya usia.

Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara. Namun demikian, seseorang yang memiliki faktor risiko belum tentu ia pasti akan terkena kanker payudara suatu hari nanti. Demikian sebaliknya, perempuan dengan kanker payudara seringkali tidak memiliki faktor risiko yang jelas.

Berdasarkan data dari WHO tahun 2008, setiap tahun angka penderita kanker payudara mengalami peningkatan, yakni 36.2 kasus baru untuk setiap 100.000 wanita per tahun. Angka ini diperkirakan meningkat tujuh kali lipat pada 2030.

GEJALA KANKER PAYUDARA :

  • Timbul benjolan pada payudara

  • Ada perubahan bentuk dan ukuran payudara.

  • Ada luka di sekitar puting susu dan sekitarnya yang sukar sembuh.

  • Adanya cairan (darah atau nanah) yang keluar dari puting

  • Perubahan pada puting susu seperti gatal, terasa terbakar, dan tertarik ke dalam (retraksi).

  • Adanya kerutan-kerutan (seperti jeruk purut) pada kulit payudara.

  • Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.

SIAPA YANG BERISIKO TERKENA KANKER PAYUDARA :

Berisiko Tinggi

  • Bila memiliki kanker pada satu payudara. Risiko kanker payudara meningkat 4 kali lipat, baik pada bagian lain di payudara yang sama atau pada payudara di sebelahnya

Berisiko Sedang

  • Berusia lanjut. Sekitar 77% wanita mengalami kanker payudara pada usia diatas 50 tahun, 50% nya berusia > 65 tahun

  • Riwayat kanker payudara pada keluarga dekat, misalnya ibu, saudari atau anak yang mengalami kanker payudara. Risiko ini semakin besar jika kerabat dekat tersebut mengalami kanker payudara sebelum mengalami menopause dan mengalami di kedua payudaranya.

  • Merupakan pembawa satu atau kedua gen kanker payudara BRCA 1 atau BRCA2. Wanita yang mewarisi gen tersebut meiliki kemungkinan 85% mengalami kanker payudara di kemudian hari

  • Pemeriksaan biopsi payudara sebelumnya memberikan hasil yang tidak normal, berupa hyperplasia atipikal atau karsinoma lobular insitu. Pada kasus ini risiko terjadi kanker payudara meningkat 4-5 kali lipat.

Untuk menghindari terjadinya kanker payudara ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain :

  • Hindari mengkonsumsi alkohol karena minuman jenis ini merupakan salah satu faktor yang di duga dapat mencetuskan terjadinya kanker payudara

  • Tidak merokok

  • Mempertahankan berat badan ideal, Indeks Massa Tubuh ideal adalah 18,5 - < 25. Penambahan berat badan melebihi nilai IMT atau BMI berhubungan dengan peningkatan risiko terjadinya kanker payudara

  • Lakukan olahraga secara teratur. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa olahraga secara teratur dapat melindungi seorang perempuan dari kemungkinan terjadinya kanker payudara. Setidaknya lakukan aktifitas fisik seperti berjalan, aerobik atau aktifitas lainnya selama 30 menit 5 kali dalam seminggu. Lakukan olahraga secara konsisten dengan durasi tetap. Penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang berolahraga minimal 4 jam per minggu memiliki resiko 40% lebih kecil untuk terkena kanker payudara

  • Batasi konsumsi lemak, terutama lemak jenuh, misalnya lemak yang terkandung dalam daging, mentega dan produk olahan susu. Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara.

  • Sebaliknya tingkatkan konsumsi asam lemak tidak jenuh, misalnya ikan salmon, tuna, sardine,alpukat dan buah zaitun

  • Hindari penggunaan BH yang terlalu ketat dalam waktu yang lama

  • Hindari terlalu banyak terkena sinar x atau jenis radiasi yang lainnya

  • Banyak mengkonsumsi buah dan sayuran. Sayuran yang diketahui memiliki kemampuan mencegah kanker payudaara adalah brokoli, kubis, kembang kol, buncis, tomat dan wortel. Sedangkan jenis buahnya adalah citrus, beri dan cherry. Disarankan untuk mengkonsumsi sayuran dalam bentuk mentah atau sedikit dipanaskan dan tentu saja sudah dicuci bersih.

  • Batasi konsumsi kadar gula tinggi, misalnya makanan atau minuman yang manis. Makanan jenis ini dapat memicu hormon yang dapat mencetuskan pertumbuhan sel pada jaringan payudara.

  • Tingkatkan konsumsi makanan yang berasal dari kedelai seperti tempe, tahu, susu kedelai. Beberapa penelitian menemukan bakwa konsumsi bahan makanan yang mengandung kedelai dapat mengurangi risiko terjadinya kanker payudara.

  • Hindari penggunaan obat yang mengandung hormon estrogen, kecuali di bawah pengawasan dokter, karena penggunaan estrogen dapat memicu terjadinya kanker payudara

  • Lakukan pemeriksaan payudara secara teratur baik secara sendiri (SADARI) atau berkonsultasi dengan dokter. Hal ini dilakukan untuk dapat menemukan kelainan di payudara secara dini. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebaiknya dilakukan satu kali dalam sebulan. Bagaimana cara pemeriksaan SADARI dapat di baca di artikel tips periksa payudara sendiri di web ini. Konsultasi dengan dokter sebaiknya dilakukan satu kali dalam setahun. Pemeriksaan mamografi untuk usia 40-50 tahun sebaiknya dilakukan satu atau dua tahun sekali, sedangkan pada usia diatas 50 tahun sebaiknya dilakukan setahun sekali.

  • Sebaiknya memiliki anak sebelum usia 30 tahun. Beberapa penelitian menemukan bahwa perempuan yang belum memiliki anak pada usia 30 tahun, risiko mengalami kanker payudara sedikit meningkat dibandingkan perempuan yang sudah memiliki anak

  • Menyusui ASI pada bayi dapat menurunkan risiko mengalami kanker payudara. Ibu yang menyusui memiliki risiko lebih rendah mengalami kanker payudara dibanding dengan ibu yang tidak menyusui. Penelitian dr. Emilio Gonzalez-Jimenez, PhD. dari Granada University, Spanyol mengatakan bahwa hormon yang dikeluarkan saat menyusui mampu menunda kemungkinan terkena kanker payudara selama 10 tahun. Dengan catatan ibu tersebut tidak merokok atau mengkonsumsi alkohol. [dr Novie Hediyani, MKK/dokterkuonline.com]

REFERENSI :

  • Majalah Dokter Kita Edisi 7 thn VII Juli 2003

  • http://www.fimela.com/read/2013/10/01/info-kesehatan-kanker-payudara-penyakit-dengan-keganasan-no1-di-indonesia

  • http://www.id.wikipedia.org/wiki/kanker_payudara

  • http://nasional.sindonews.com/read/2013/08/26/15/775654/penderita-kanker-payudara-terbanyak-di-negara-berkembang

Cari di Arsip dokterkuonline:

Baca Artikel Lain:

Join our mailing list

Never miss an update

  • Facebook Social Icon
  • Twitter Social Icon
  • Google+ Social Icon
  • Pinterest Social Icon
  • Instagram Social Icon
bottom of page