top of page

Bahaya Sakit Kepala Psikogenik


Sakit kepala ada banyak macamnya. Salah satu tipe sakit kepala yang banyak ditemukan pada usia produktif adalah Tension Type Headache (TTH) atau sakit kepala tipe tegang.


Menurut penelitian, Tension Type Headache lebih banyak dialami oleh perempuan dibandingkan laki-laki. Meskipun Tension Type Headache dapat terjadi pada semua umur, namun mayoritas penderitanya adalah mereka yang berusia produktif (25-50 tahun).


Penderita Tension Type Headache biasanya para eksekutif muda yang sedang giat meniti karir, memiliki beban kerja berlebihan dan tenggat waktu kerja yang ketat setiap harinya.


Kenali Tension Type Headache (TTH)


Tension Type Headache atau sakit kepala tipe tegang adalah jenis sakit kepala yang gejalanya khas berupa sensasi tekanan dan ikatan kuat pada kedua sisi kepala. Perasaan seperti terikat itu terkadang bukan hanya muncul pada kepala tapi juga pada otot-otot sekitar kepala seperti otot leher dan bahu.


Pada penderita Tension Type Headache tidak muncul gejala kepala berdenyut dan perasaan mual. Meski demikian, terkadang penderita Tension Type Headache mengalami gejala sensitif terhadap cahaya (fotofobia) dan sensitif terhadap suara (fonofobia).


Intensitas sakit kepala Tension Type Headache berada pada level ringan sampai sedang, dan intensitasnya tidak bertambah meskipun penderitanya melakukan aktifitas fisik seperti naik turun tangga dan sebagainya.


Kategori Tension Type Headache (TTH)


Beberapa karakteristik Tension Type Headache dikategorikan dalam:

  • Tension Type Headache Episodik

Serangan sakit kepala yang terjadi kurang dari 15 kali dalam sebulan, setidaknya selama 3 bulan berturut-turut.


  • Tension Type Headache Kronik

Serangan sakit kepala lebih dari 15 kali dalam sebulan , setidaknya dalam 3 bulan bertutut-turut


  • Tension Type Headache Sewaktu

Serangan sakit kepala sesekali tanpa sering berulang


Jika tidak diatasi dengan baik, Tension Type Headache sewaktu-waktu dapat berkembang menjadi TTH episodik lalu meningkat menjadi TTH kronik. Jika sudah kronik, maka TTH dapat mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas penderitanya.


Serangan TTH kronik membuat tubuh memproduksi hormon stres (kortisol) secara terus menerus, Jika dibiarkan berlarut-larut tekanan darah bisa meningkat sehingga risiko penderitanya mengalami penyakit jantung akan meningkat. Produksi hormon kortisol yang tinggi dapat memicu pelepasan gula ke dalam darah sehingga risiko diabetes tipe 2 pun meningkat.


Bila hanya sesekali muncul, gejala Tension Type Headache bisa diredakan dengan bantuan obat pereda nyeri (pain killer), pijatan pada otot-otot sekitar kepala yang tegang. Namun jika gejala tersebut tak kunjung membaik segera periksakan diri ke dokter karena semakin cepat ditangani semakin besar pula kemungkinan Tension Type Headache dapat diatasi hingga tuntas.


Penyebab


Penyebab utamanya Tension Type Headache adalah faktor psikis. Stres pekerjaan, kelelahan dan masalah pribadi dapat memicu munculnya TTH. Oleh karenanya jenis sakit kepala ini dikenal juga sebagai sakit kepala psikogenik.


Kondisi stres dan beban pikiran yang melanda seseorang dapat menstimulasi saraf tepi pada otak yang memicu kontraksi pada otot-otot di area kepala dan menimbulkan nyeri. Maka itu pada pemeriksaan sering dijumpai ketegangan pada otot di sekitar kepala.


Penyebab lainnya adalah kelelahan pada mata akibat lama mengetik atau membaca, postur tubuh yang tidak baik, jejas pada leher dan tulang belakang, tekanan darah tinggi dan lain-lain.


Tips Pencegahan

  • Memiliki kemampuan untuk mengelola stres dengan baik

  • Menerapkan pola hidup sehat

  • Pola makan yang baik

  • Olahraga teratur untuk melenturkan dan mengendurkan ketegangan otot misalnya jogging, yoga

  • Sempatkan beristirahat sesibuk apapun

  • Tidur yang cukup

  • Tidak merokok

  • Batasi konsumsi kopi,alkohol dan gula

  • Cukup minum air putih

***

prepared by dr Novie Hediyani, MKK


SUMBER :

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tension-headache/symptoms-causes/syc-20353977

  • Majalah Health First

Cari di Arsip dokterkuonline:

Baca Artikel Lain:

Join our mailing list

Never miss an update

  • Facebook Social Icon
  • Twitter Social Icon
  • Google+ Social Icon
  • Pinterest Social Icon
  • Instagram Social Icon
bottom of page