Tips: Menghindari Kanker Payudara
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit pembunuh perempuan selain kanker leher rahim, namun dengan melakukan deteksi dini serta pencegahan tentu dapat menyelamatkan ribuan nyawa setiap tahunnya.
Berdasarkan data dari RS Kanker Dharmais: Jumlah pasien kanker payudara yang datang dalam stadium dini (stadium I dan II) adalah 13,42%, stadium III sebesar 17% dan lebih banyak (29,98%) datang dengan stadium lanjut (stadium IV). Pasien paling banyak datang dengan kekambuhan yaitu sebesar 39,66%.
Agar dapat terhindar dari kanker payudara ada beberapa hal uang dapat dilakukan, antara lain :
Menghindari konsumsi alkohol, karena minuman ini merupakan salah satu faktor yang diduga dapat mencetuskan terjadinya kanker payudara.
Pertahankan berat badan ideal dengan BMI atau Indeks Massa Tubuh menurut kriteria WHO yaitu 18,5-24,99 kg/m2. Penambahan berat badan melebihi BMI ideal diketahui berhubungan dengan peningkatan risiko terjadinya kanker payudara.
Melakukan olahraga secara teratur setidaknya 5 kali dalam seminggu selama 30 menit seperti jalan, aerobik atau aktifitas lainnya. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa olahraga secara teratur dapat melindungi seorang perempuan dari kemungkinan terjadinya kanker payudara.
Membatasi asupan lemak terutama lemak jenuh, misalnya yang terkandung dalam daging, mentega, atau produk olahan susu. Sebaliknya tingkatkan asupan lemak tak jenuh, misalnya yang terkandung dalam ikan salmon, tuna, sardin, alpukat dan minyak zaitun.
Mengkonsumsi buah dan sayuran sebanyak mungkin. Sayuran yang diketahui memiliki kemampuan mencegah kanker payudara adalah brokoli, kubis, kembang kol, buncis, tomat dan wortel. Sedang jenis buahnya adalah sitrus, beri dan cherry. Disarankan untuk mengkonsumsi sayuran dalam bentuk mentah atau sedikit dipanaskan dan sudah di cuci dengan bersih, karena memasak dengan suhu tinggi dalam waktu lama dapat merusak nutrisi dalam sayuran.
Membatasi konsumsi makanan atau minuman dengan kadar gula yang tinggi (manis), karena makanan atau minuman jenis ini dapat memicu hormon yang mencetuskan pertumbuhan sel pada jaringan payudara.
Meningkatkan konsumsi makanan dari kedelai seperti tempe, tahu, susu kedelai. Beberpa penelitian menemukan bahwa konsumsi bahan makanan yang mengandung kedelai dapat mengurangi terjadinya kanker payudara.
Hindari penggunaan obat yang mengandung estrogen kecuali dengan pengawasan dokter yang memahami masalah ini. Selain itu beberapa jenis makanan misalnya daging ayam atau produk olahan susu ditenggarai mengandung residu estrogen karena penggunaan estrogen dapat memicu terjadinya kanker payudara.
Melakukan pemeriksaan payudara secara teratur baik dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), dengan dokter atau dengan pemeriksaan radiologi seperti USG payudara atau mamografi sehingga dapat menemukan secara dini bila ada kelainan pada payudara. Pemeriksaan SADARI dilakukan satu kali dalam sebulan. Konsultasi dengan dokter sebaiknya dilakukan satu kali dalam setahun. Pemeriksaan USG payudara dilakukan pada usia muda (< 30 tahun). Pemeriksaan mamografi untuk usia 40-50 tahun sebaiknya dilakukan satu atau dua tahun sekali, sedangkan pada usia diatas 50 tahun dilakukan setahun sekali.
Sebaiknya memiliki anak sebelum usia 30 tahun. Beberapa penelitian menemukan bahwa perempuan yang belum memiliki anak pada usia 30 tahun risiko mengalami kanker payudara sedikit meningkat dibandingkan perempuan yang sudah memiliki anak.
Menyusui ASI pada bayi dapat menurunkan risiko mengalami kanker payudara. Ibu yang menyusui memiliki risiko terkena kanker payudara lebih rendah dibandingkan ibu yang tidak menyusui.
Cari pekerjaan dengan tingkat stress tinggi. Hal ini cukup menarik, penelitian di Denmark tahun 2005 dan dipublikasikan pada British Medical Journal menemukan bahwa perempuan yang bekerja di bawah tekanan kemungkinan mengalami kanker payudara berkurang hingga 40%. Para peneliti menduga bahwa stress dapat mengurangi kadar estrogen, suatu hormon yang dapat memicu terjadinya kanker payudara. Meskipun demikian stress diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung
Prepared by dr Novie Hediyani, MKK
SUMBER :
Majalah Kesehatan Dokter Kita edisi 7 thn VIII Juli 2013
http://menurunkanberatbadansecaraalami.com/wp-content/uploads/2012/05/klasifikasi-bmi-who.jpg
http://www.omni-hospitals.com/omni_alamsutera/blog_detail.php?id_post=5