top of page

Perawatan Kulit Harian Mencegah Jerawat


jerawat

Mengenal Jerawat


Jerawat/akne (akne vulgaris) merupakan penyakit peradangan kelenjar sebasea/ folikel pilosebasea yang disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes. Derajat keparahan akne dapat digolongkan menjadi akne ringan, sedang, dan berat. Akne sering timbul pada area yang banyak kelenjar sebum, yaitu wajah terutama area T, bahu, punggung bagian atas dan dada. Lokasi kulit lainnya yang kadang-kadang terkena adalah bagian leher dan lengan bagian atas.


Bentuk dan jumlah jerawat sangat bervariasi, dan akan menentukan derajat keparahan akne, misalnya:

  • Komedo. Terdapat 2 tipe yaitu komedo terbuka (black comedones) dan tertutup (white comedones). Keduanya disebabkan oleh kelenjar sebum yang tertutup.

  • Papul. Berupa bentol merah akan peradangan pada folikel sebasea

  • Pustul. Terjadi bila papul mengalami infeksi oleh bakteri P. Acnes. Biasanya rasanya nyeri.

  • Nodul. Terjadi akibat peradangan lebih hebat, dan bisa sampai ke bagian kulit lebih dalam. Nodus menyebabkan risiko akar akne lebih besar.

Akne vulgaris umumnya dapat sembuh sebelum mencapai usia 30-40an. Jarang terjadi akne vulgaris yang menetap sampai tua atau mencapai derajat berat hingga perlu rawat inap di rumah sakit.


Meskipun tidak mengancam jiwa, namun akne dapat memengaruhi kualitas hidup dan memberi dampak psikososial. Oleh karena itu penanganan akne sebaiknya dilakukan secara menyeluruh dengan memperhatikan semua faktor pencetus/penyebab.


Insiden dan Epidemiologi


Akne sering menjadi tanda pertama pubertas dan dapat terjadi satu tahun sebelum menarke (haid pertama). Sebagian besar perempuan mengalami peningkatan jumlah akne pada masa premenstrual (sebelum haid). Onset akne pada perempuan lebih awal dibandingkan laki-laki karena masa pubertas perempuan umumnya lebih dulu dibandingkan laki-laki.


Prevalensi akne pada masa remaja cukup tinggi, yaitu berkisar antara 47-90% selama masa remaja. Perempuan ras Afrika Amerika dan Hispanik memiliki prevalensi akne tinggi, yaitu 37% dan 32%, sedangkan perempuan ras Asia 30%, Kaukasia 24%, dan India 23%.


Angka kejadian akne vulgaris pada remaja merupakan angka kejadian terbesar akne vulgaris, bahkan Prof. Kligman pernah menuliskan angka 100% yang berarti tidak ada seorangpun yang melewati masa remaja tanpa mengalami jerawat.


Akne dapat terjadi pada remaja putra maupun remaja putri dengan insidens perbandingan yang hampir sama. Seharusnya remaja putra mempunyai kemungkinan lebih tinggi (akibat faktor hormonal, kegiatan fisik, makanan) karena biasanya remaja putri lebih peduli pada penampilan dan lebih sering menggunakan produk perawatan kulit.


Penyebab Jerawat


Terdapat 4 mekanisme utama terjadinya jerawat, yaitu:

  • Peningkatan hormon androgen

  • Hormon yang berperan adalah dehidrotestoteron yang dapat merangsang sekresi kelenjar sebasea dan menyebabkan hiperkornifikasi (penebalan) folikel pilosebaseus.

  • Perubahan pola keratinisasi

  • Produksi sebum yang meningkat

  • Infeksi, terutama disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes, tetapi dapat juga disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan Malassezia furfur.

Faktor lain yang dapat memperparah jerawat antara lain adalah:


  • Kebiasaan merokok

Kebiasaan merokok dilaporkan berkontribusi terhadap prevalensi akne dan derajat akne yang berat, terlihat pada laki-laki dan perokok

  • Lingkungan Pekerjaan

Kontak dengan pajanan panas, oli, atau zat kimia tertentu di tempat kerja dapat mengakibatkan timbulnya akne (occupational acne). Akne lebih sering didapat pada pekerja di daerah industri atau pertambangan dibandingkan pedesaan. Demikian juga pajanan sinar ultraviolet yang berlebihan dapat memperburuk keadaan klinis akne.

  • Stres

Akne dapat kambuh atau bertambah buruk pada pasien dengan stres emosional. Stres emosional diduga dapat menyebabkan timbulnya akne dan mungkin dapat meningkatkan produksi androgen dalam tubuh

  • Usia

Onset akne pada perempuan lebih awal daripada laki-laki karena masa pubertas perempuan umumnya lebih dulu dibandingkan dengan pada laki-laki. Prevalensi akne 80 – 85% pada remaja dengan puncak insidens usia 15 – 18 tahun, 12% pada perempuan usia > 25 tahun dan 3% pada usia 35 – 44 tahun. Insiden jerawat 80-100% pada usia dewasa muda, yaitu 14-17 tahun pada perempuan dan 16-19 tahun pada laki-laki.

  • Trauma

Faktor gesekan, tekanan dan garukan dapat merangsang timbulnya akne. Pada pasien pengguna hijab perlu diperhatikan bahwa akne akan lebih banyak pada area tulang rahang dan depan telinga.

  • Cuaca

Cuaca yang panas dan lembab memperburuk kondisi jerawat. Pajanan sinar matahari yang berlebihan dapat memperburuk akne. Pada orang - orang tertentu lingkungan panas dan lembap dapat mencetuskan timbulnya jerawat dan memperberat kondisi jerawatnya

  • Ras

Warga Amerika berkulit putih lebih banyak menderita akne dibandingkan dengan yang berkulit hitam dan akne yang diderita lebih berat dibandingkan dengan orang Jepang. Diketahui pula bahwa ras oriental (Jepang, Cina, Korea) lebih jarang menderita akne dibanding ras Kauskasia (Eropa, Amerika).

  • Makanan

Peranan makanan pada timbulnya akne masih kontroversial. Beberapa penulis berpendapat bahwa makanan tertentu merupakan faktor pemicu pada akne. Jenis makanan yang sering dihubungkan dengan akne antara lain makanan tinggi lemak (goreng – gorengan, kacang – kacangan, susu, keju), makanan tinggi karbohidrat (makanan manis, coklat), makanan beryodida tinggi (garam yodida, kerang) dan pedas. Beberapa penderita menyatakan akne bertambah parah setelah mengkonsumsi beberapa makanan tertentu seperti coklat dan makanan berlemak dan makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi. Beberapa penelitian menemukan bahwa produk olahan susu memperberat akne.

  • Kosmetik

Pemakaian bahan kosmetik tertentu dalam jangka waktu yang lama akan dapat menyebabkan timbulnya jerawat. Bahan yang dapat dan sering menyebabkan akne ini terdapat pada berbagai krim muka seperti bedak, bedak dasar (foundation), pelembab (moisturiser), dan krim penahan sinar matahari (sunscreen). Penyebab utama nya yaitu unsur minyak yang berlebih yang ditambahkan dalam kandungan kosmetik agar tampak lebih halus. Kandungan minyak ini dapat menyumbat pori pori dan menyebabkan timbulnya akne / jerawat

Beberapa kosmetik yang mengandung bahan seperti lanolin, petrolatum, asam oleat dan butil stearat seringkali bersifat komedogenik (dapat menyebabkan timbulnya komedo). Pada perempuan usia 30-40 tahun yang masih sering jerawat biasanya dicetuskan oleh kosmetik.

  • Genetik

Faktor genetik memegang peran penting terhadap kemungkinan seseorang menderita akne. Penelitian di Jerman menunjukkan bahwa akne terdapat pada 45% remaja yang salah satu atau kedua orang tuanya menderita akne,dan hanya 8% bila ke dua orangtuanya tidak mengalami akne. Dalam suatu penelitian lain menunjukkan 82% pasien akne mempunyai salah satu atau kedua orangtua dengan riwayat akne. Bila kedua orangtua pernah mengalami akne berat pada masa remajanya biasanya anak-anaknya akan memiliki kecenderungan serupa pada masa pubertas.



Tips: Mencegah Timbulnya Jerawat


Pencegahan yang dapat dilakukan di rumah untuk menghindari jerawat adalah sebagai berikut:

  • Rajin membersihkan wajah terutama saat mau tidur, terutama pada kulit wajah yang sangat berminyak. Menggunakan pembersih yang tanpa sabun, dianjurkan 3x sehari.

  • Menggunakan kosmetika yang sesuai dengan kondisi kulit wajah. Menghindari penggunaan foundation atau bedak padat (two way cake) yang terlalu lama, lebih 4 jam.

  • Disarankan untuk tidak memencet atau memanipulasi jerawat yang timbul sendiri, sebaiknya ke klinik yang menyediakan fasilitas facial medik. Hal ini untuk mencegah infeksi yang lebih berat dan mencegah skar akne.

  • Mengkonsumsi makanan yang rendah lemak dan banyak makan sayur dan buah

  • Lakukan pola hidup sehat dengan melakukan olahraga secara teratur serta tidak merokok dan konsumsi alkohol

  • Hindari stres

  • Bila jerawat sangat mengganggu segera ke dokter untuk mendapat pengobatan yang benar.

Prepared by: dr Novie Hediyani, MKK - dr Windy Keumala Budianti, SpKK



Sumber:

  • Akne Vulgaris,Theresia Movita, majalah CDK-203/vol.40 no 4, th.2013

  • Resti R, Hendra Tarigan S │ Treatment for Akne Vulgaris J MAJORITY | Volume 4 Nomor 2 | Januari 2015 |87

  • http://www.checkhealth247.com/health/akne-vulgaris-pimples/

  • repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25848/.../Chapter%20II.pdfNU

  • https://www.dermalclinic.co.uk/skin-conditions/akne/

  • http://zonaberitasehat.com/2015/01/faktor-penyebab-jerawat-pada-remaja-perempuan.html/



Cari di Arsip dokterkuonline:

Baca Artikel Lain:

Join our mailing list

Never miss an update

  • Facebook Social Icon
  • Twitter Social Icon
  • Google+ Social Icon
  • Pinterest Social Icon
  • Instagram Social Icon
bottom of page