top of page

Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI)


​​ejak lahir hingga usia bayi 6 bulan, Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaiknya. Namun saat bayi usia 6 bulan, maka pemberian ASI saja sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan energi, protein, zat besi, vitamin D, zink, asam amino serta vitamin, sehingga bayi membutuhkan tambahan berupa MPASI atau makanan pendamping ASI agar dapat melengkapi kekurangan zat gizi tersebut.


Semakin bertambah usia, kebutuhan bayi akan zat gizi juga semakin meningkat. Zat gizi tersebut sangat di butuhkan untuk proses tumbuh kembang bayi dan balita. Karena seiring berjalannya waktu, maka ASI yang dihasilkan ibu menjadi kurang optimal untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.


Perlu diketahui bahwa meski sudah diperkenalkan dengan makanan padat, namun ASI masih harus di berikan bersama dengan pemberian MPASI, karena ASI masih memenuhi kebutuhan gizi anak sekitar 80% pada bayi usia 6-9 bulan, 60 % untuk bayi usia 9-12 bulan dan di anjurkan tetap di berikan hingga bayi berusia 2 tahun. Selain itu ASI mengandung zat seperti imunoglobulin, hormon, oligosakarida dan lain-lain yang tidak terdapat di dalam susu formula bayi.


Pada awal kehidupan bayi mengalami perkembangan otak,otot dan tulang rangka yang pesat. 95% persen otak berkembang pada 3 tahun pertama kehidupan. Beberapa zat gizi esensial (yang harus diperoleh dari makanan) misalnya asam amino dan zat besi sangat diperlukan dalam pembentukan sinaps dan neurotransmitter yang mempengaruhi kecepatan berpikir di kemudian hari.



APA TUJUAN PEMBERIAN MPASI ?


Pemberian MPASI bukan hanya untuk pemenuhan gizi saja, tetapi juga penting untuk meningkatkan dan mengembangan kemampuan bayi dalam menerima berbagai macam makanan yang rasa, bentuk dan teksturnya bervariasi serta membantu perkembangan oromotor bayi dalam hal mengunyah dan menelan makanan.


Sebagian orangtua menunda pengenalan jenis makanan tertentu pada bayi karena kekuatiran terhadap munculnya reaksi alergi. Berbagai penelitian menyatakan bahwa penundaan pengenalan makanan tertentu tidak mencegah munculnya gejala alergi pada anak yang mempunyai risiko alergi. Penundaan pengenalan makanan padat (telur, oat dan gandum) pada anak diatas usia 6 bulan, berkorelasi kuat dengan munculnya manifestasi alergi pada usia 5 tahun.


WHO Global Strategy for Feeding Infant and Young Children merekomendasikan agar pemberian MPASI memenuhi 4 syarat, yaitu:


  1. Tepat waktu

MPASI harus diberikan saat ASI eksklusif sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Dimana saat memasuki usia 6 bulan, kebutuhan bayi akan zat gizi semakin meningkat.


  1. Adekuat

MPASI harus memiliki kandungan energi,protein, dan mikronutrien terutama zat besi dan seng (zink), vitamin serta mineralsehingga dapat memenuhi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien bayi sesuai usianya.


  1. Aman

Dalam menyiapkan MPASI dari pembuatan, penyimpanan dan pemberiaannya harus dengan cara yang higienis atau terjaga kebersihannya. Untuk menjamin kebersihan dan keamanan makanan yang dikonsumsi oleh bayi dapat melakukanbeberapa hal sebagai berikut yaitu mencuci tangan sebelum makan, pergunakan peralatan makan yang bersih dan steril, masaklah makanan dengan benar, hindari mencampur makanan mentah dengan makanan yang sudah matang, cucilah sayur dan buah sebelum dimakan, menggunakan sumber air bersih, dan simpanlah makanan pada tempat yang aman.


  1. Diberikan dengan cara yang benar

MPASI diberikan dengan memperhatikan sinyal rasa lapar dan nafsu makan bayi. Frekuensi makan dan metode pemberian makan harus diberikan sesuai dengan tahap perkembangan bayi atau umur bayi.



Selain itu syarat MPASI lainnya adalah dengan memperhatikan kesiapan fisik dan psikologis bayi. Kesiapan fisik bayi antara lain refleks menjulurkan lidah yang sudah sangat berkurang dan menghilang. Kemampuan oromotor seperti mengunyah dan menelan makanan yang lebih padat, bayi mampu menahan kepala untuk tetap tegak dan duduk tanpa atau dengan sedikit bantuan serta mampu menjaga keseimbangan tubuhnya.


Sementara kesiapan psikologis bayi dapat di tandai dengan reaksi bayi yang mampu menunjukkan rasa ingin makan dengan cara membuka mulut dan dengan memajukan badan ke arah makanan. Pemberian MPASI harus dilakukan senyaman mungkin. Penting juga untuk memperhatikan kondisi bayi saat sedang lapar atau sudah kenyang.


Berikut cara mengenali tanda bayi lapar atau kenyang antara lain :


LAPARKENYANG

  • Riang dan antusias saat didudukkan di kursi makan

  • Memalingkan muka

  • Gerakan menghisap dan mengecapkan bibir.

  • Menutup mulut

  • Membuka mulut ketika melihat sendok atau makanan

  • Menutupi mulut dengan tangan

  • Memasukkan tangan kedalam mulut

  • Tertidur

  • Menangis atau rewel karena lapar

  • Rewel atau menangis terus saat diberi makan

  • Mencondongkan badan kearah makanan

  • Menjauhkan badan saat di beri makan

  • Berusaha menjangkau makanan



Dalam menyediakan bahan makanan MPASI sebaiknya pilih bahan makanan yang kaya akan zat besi seperti daging sapi cincang, hati ayam, sayuran bayam dll. Makanan padat pertama yang terbuat dari beras juga merupakan pilihan terbaik karena beras merupakan bahan makanan yang hipoalergenik (jarang menyebabkan alergi). Sebagai makanan selingan, bayi dapat diberikan biskuit, buah-buahan hingga bubur hingga bubur kacang hijau. Makanan Pendamping ASI pertama yang umum diberikan pada bayi di Indonesia adalah pisang dan tepung beras yang dicampur ASI.


Untuk memperkenalkan makanan baru pada bayi tidak cukup hanya 1-2 kali saja, tetapi bisa sampai 10-15 kali dan tambahkan jumlahnya sesuai kebutuhan yang dapat di habiskan oleh bayi.

Berikut adalah contoh MPASI yang baik yaitu:

  1. Mengandung kaya energi, protein dan zat besi, vitamin A, vitamin C, kalsium dan folat.

  2. Bersih dan sehat, yaitu tidak mengandung kuman penyakit atau bahan berbahaya lain.

  3. Tidak keras sehingga tidak menyebabkan bayi tersedak, mudah dimakan oleh bayi, tidak terlalu asin atau terlalu pedas serta disukai bayi.

  4. Merupakan makanan lokal yang mudah didapat dengan harga terjangkau serta mudah disiapkan (Ariani, 2008).


JENIS MPASI


  1. Makanan lumat halus

Makanan yang dihancurkan dari tepung dan tampak sama atau rata, seperti bubur susu, bubur sumsum, biskuit ditambah air panas, papaya saring.

  1. Makanan lumat

Makanan yang dihancurkan atau disaring tampak kurang rata, seperti buah pepaya dihaluskan dengan sendok, pisang dikerik dengan sendok, nasi tim saring, bubur kacang hijau saring, kentang rebus.

  1. Makanan lunak

Makanan yang dimasak dengan banyak air dan tampak berair, seperti bubur nasi, bubur ayam, bubur kacang hijau.

  1. Makanan padat

Makanan lunak yang tidak nampak air, seperti lontong, nasi tim, kentang rebus, biscuit (Nadesul, 2001).


BAGAIMANA TAHAP PEMBERIAN MPASI :

  • Usia 6-8 Bulan :

Tekstur makanan yang diberikan di mulai dengan yang sangat halus dan lembut seperti bubur susu. Kemudian secara bertahap teksturnya di buat menjadi lebih kasar. Berikan sebanyak 2-3 kali per hari dan di selingi dengan makanan selingan 1-2 kali (misalnya buah, biskuit, bubur sumsum) serta pemberian ASI tetap di lanjutkan.


  • Usia 9-11 Bulan :

Tekstur makanan yang diberikan sudah dapat di ubah menjadi agak kasar dan dapat di tingkatkan semakin kasar sampai makanan bisa di pegang oleh bayi. Berikan 3-4 kali sehari dengan makanan selingan 1-2 kali, ASI tetap di berikan.


  • Usia 12-23 Bulan :

Tekstur makanan sudah seperti makanan keluarga, walau terkadang masih perlu di cincang atau disaringkasar. Berikan 3-4 kali per sehari dengan makanan selingan 1-2 kali, ASI tetap di berikan.



Prepared by: dr Novie Hediyani, MKK , dr Nuvi Nusarintowati Sp.A


SUMBER :

  • Rekomendasi Praktik Pemberian Makan Berbasis Bukti pada Bayi dan Batita di Indonesia untuk mencegah nutrisi, Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik, Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2015

  • PEMBERIAN MPASI HARUS TEPAT, ADEKUAT, AMAN, dr Stanislaus Djokomulyanto, Mmed(Paed), SpA, 2016 ‎

  • repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24748/.../Chapter%20II.pdf


Cari di Arsip dokterkuonline:

Baca Artikel Lain:

Join our mailing list

Never miss an update

  • Facebook Social Icon
  • Twitter Social Icon
  • Google+ Social Icon
  • Pinterest Social Icon
  • Instagram Social Icon
bottom of page