top of page

Mengenal DIABETES


Pengertian Diabetes


Penyakit kencing manis atau penyakit gula yang di kenal dalam istilah kedokterannya sebagai Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit yang sering di jumpai di masyarakat awam.


Diabetes termasuk penyakit metabolik kronik yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh yang menyebabkan tubuh tidak dapat mengatur kandungan gula dalam darah sehingga kadar gula darahnya menjadi tinggi. Tingginya kadar gula dalam darah disebabkan karena defisiensi hormon insulin.


Pada penderita diabetes, organ tubuh yang terganggu adalah pankreas yang sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dimana pankreas sudah tidak mampu memproduksi hormon insulin dalam memenuhi kebutuhan seseorang. Insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk memasukkan gula ke dalam sel tubuh untuk digunakan sebagai sumber energi. Oleh karena itu bila kadar insulin tidak ada atau tidak bekerja dengan baik maka kadar gula darah akan tinggi. Jadi pada penderita diabetes, jumlah hormon insulinnya kurang atau hormon insulinnya ada tetapi tidak dapat bekerja dengan efektif ( kondisi ini disebut dengan resistensi insulin).


Perlu di ketahui bahwa kadar gula darah normal secara umum (tanpa persiapan puasa) adalah < 200 mg/dl, sedangkan kadar gula darah puasa normal adalah < 126 mg/dl dan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah makan normal adalah < 200 mg/dl.


Jumlah penderita diabetes terutama diabetes mellitus tipe II makin meningkat di seluruh dunia terutama di negara berkembang karena faktor genetik, faktor demografi (jumlah penduduk meningkat, urbanisasi, usia diatas 40 tahun meningkat), dan faktor perubahan gaya hidup yang menyebabkan obesitas karena makan berlebih dan hidup santai atau kurang berolahraga (Suyono, 2011).


World Health Organization (WHO) memprediksi kenaikan jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030 (PERKENI, 2006).


Indonesia menempati peringkat ke 7 dunia penderita Diabetes Melitus (DM) tertinggi di dunia setelah China, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia dan Meksiko. Prevalensi orang dengan Diabetes di Indonesia menunjukkan kecenderungan meningkat yaitu dari 5,7% pada tahun 2007 naik menjadi 6,9% ditahun 2016.


Hampir sebagian besar orang di Indonesia tidak mengetahui dirinya menderita Diabetes (silent killer) sehingga berpotensi untuk mengakses pelayanan kesehatan dengan kondisi terlambat (sudah dengan komplikasi). Diabetes dengan komplikasi merupakan penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia.


Klasifikasi Diabetes


Secara umum diabetes mellitus diklasifikasikan menjadi 2 tipe yaitu:

  1. DM tipe 1 (IDDM = Insulin Dependent Diabetes Mellitus)

DM tipe 1 karena tubuh tidak memproduksi insulinakibat kerusakan sel beta penghasil insulin pada pankreas yang dapat disebabkan karena autoimun. IDDM hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin setiap hari untuk mengendalikan kadar gula darahnya. Tanpa insulin penderita bisa mengalami koma bahkan dapat menyebabkan kematian. Diabetes tipe 1 dapat terjadi pada anak-anak, remaja maupun dewasa dan perkembangannya berlangsung cepat. Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan.

  1. DM tipe 2 (NIDDM = Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus)

DM tipe 2, pankreas memproduksi insulin, namun sel-sel tubuh tidak meresponnya secara normal. Merupakan jenis diabetes yang umum terjadi dengan prevalensi 85-90%.Jenis diabetes ini biasanya terkait dengan kegemukan, gangguan metabolisme lemak serta resistensi insulin. Biasanya baru berjangkit pada usia di atas 40 tahun.


APA SAJA FAKTOR RISIKO DIABETES ?

  • Obesitas (kegemukkan)

  • Genetik

Riwayat diabetes di keluarga. Seseorang yang memiliki keturunan diabetes akan berisiko 3 kali lipat mengalami diabetes bila dibandingkan dengan yang tidak memiliki keturunan diabetes. Gen penyebab Diabetes akan dibawa oleh anak jika orang tuanya menderita Diabetes. Pewarisan gen ini dapat sampai ke cucunya bahkan cicit walaupun resikonya sangat kecil.

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa orang yang memiliki riwayat keluarga menderita diabetes lebih berisiko daripada orang yang tidak memiliki riwayat diabetes. Risiko Diabetes tipe II akan meningkat 2-6kali lipat jika orang tua atau saudara kandung mengalami penyakit ini. Sekitar 50% pasien Diabetes Tipe 1 mempunyai orang tua yang juga menderita DM, dan lebih dari sepertiga pasien mempunyai saudara yang juga menderita Diabetes, sehingga faktor genetik (keturunan) berperan sangat penting

  • Gaya Hidup

Pola hidup yang tidak sehat seperti jarang berolahraga, kebiasaan merokok, sering mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, manis dan tinggi lemak.

  • Usia

Semakin bertambah usia seseorang maka semakin tinggi risiko untuk menderita diabetes terutama diabetes tipe 2.

Dari ke empat faktor risiko tesebut, jelas bahwa faktor gaya hidup berperan sekali terhadap terjadinya diabetes. Mungkin belum banyak yang menyadari hal ini. Pola makan tidak seimbang dan kurang melakukan aktifitas fisik merupakan gaya hidup yang mendukung terjadinya diabetes. Jadi penyebab diabetes sebenarnya multifaktor. Makin banyak faktor risiko yang ada pada seseorang maka makin tinggi kemungkinannya mengalami diabetes.


KENALI GEJALA DAIBETES

Sebagian besar penderita diabetes tanpa gejala (asimptomatik). Bila mengalami gejala-gejala tertentu berarti gula darahnya sudah tinggi dan sudah mengalami diabetes dalam waktu yang lama bahkan bertahun-tahun. Berikut adalah gejala diabetes yang mudah dikenali antara lain adalah sebagai berikut :

  • Sering berkemih (buang air kecil)

  • Sering merasa haus

  • Marasa lapar terus

  • Mengalami penurunan berat badan

  • Mudah lelah dan tidak bugar

  • Bila ada luka sukar sembuh

  • Kesemutan yang tidak jelas penyebabnya

  • Bila kadar gula sudah sangat tinggi biasanya penglihatan menjadi kabur

  • Bila sudah terjadi komplikasi dapat disertai dengan serangan jantung, stroke dan gangguan ginjal.

DIAGNOSIS

Seseorang dapat dikatakan terkena Diabetes bila kadar gulanya jauh melebihi standar normal. Untuk mendapatkan hasil yang akurat maka penentuan seseorang menderita diabetes harus melakukan pemeriksaan kadar gula di laboratorium bukan melalui test kadar gula. Pada pemeriksaan kadar gula yang diperiksa dilaboratorium adalah kadar glukosa darah. Standar kadar gula sehingga seseorang dikatakan diagnosa pasti Diabetes adalah:

  • Kadar gula sewaktu ≥ 200 mg/dl atau

  • Kadar gula darah puasa ≥ 126 mg/dl (puasa artinya tidak ada masukan kalori selama 8 - 10 jam terakhir) atau

  • Kadar gula darah plasma 2 jam jam pp ≥ 200 mg/dl,

  • Pemeriksaan HbA1c (>6.5%) oleh ADA 2011 sudah dimasukkan menjadi salah satu kriteria diagnosis Diabetes, jika dilakukan pada sarana laboratorium yang telah terstandardisasi dengan baik.

DETEKSI DINI

Bila ada riwayat diabetes di keluarga, mengalami obesitas, jarang berolahraga, sering makan dan minuman yang manis disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan penanganan secara dini.


Prepared by dr Novie Hediyani , MKK



SUMBER :

  • https://emedprimarycare.com/2017/11/08/diabetes-mellitus-awareness-jacksonville/

  • Hubungan Riwayat Garis Keturunan dengan Usia Terdiagnosis Diabetes Melitus Tipe II, Agus Santosa ,Puput Aji Trijayanto, Endiyono, Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

  • Majalah Silver, Mengenal Diabetes Lebih dekat, dr Jimmy Tandradynata, SP PD

  • Bahaya Kencing Manis, artikel web dokterkuonline.com


Cari di Arsip dokterkuonline:

Baca Artikel Lain:

Join our mailing list

Never miss an update

  • Facebook Social Icon
  • Twitter Social Icon
  • Google+ Social Icon
  • Pinterest Social Icon
  • Instagram Social Icon
bottom of page